
Sate murni sesuai dengan dengan namanya sate murni ini bener-bener murni dan rasanya mak nyus!apalagi kalau beli tongsengnya. Daging masakannya terbuat dari daging kambing tidak mengandung daging babi (insya Alloh 100%). Sesuai dengan pengamatan selama ini dan mencoba-coba, mungkin kalau temen-temen membeli sate dipinggir jalan (lesehan, warung sate..) yang mungkin belum begitu terkenal atau malahan baru buka kebanyakan mereka mencampur daging olahannya dengan daging babi di satenya atau tongsengnya. Supaya keuntungann mereka berlipat ganda, daging babi tentu harganya lebih murah ketimbang daging sapi atau kambing sehingga mereka bisa mendapatkan profit yang lebih gede. Apalagi yang jualan bukan orang Islam alias non-muslim, waduh pasti deh. Sate murni ini pemiliknya orang muslim dan kelihatan orangnya sangat ramah dan baik hati, tempatnya di Jl. Parangtritis km 11. Tentu saja kita sebagai orang muslim harus mewaspadai dengan mengetahui karakteristik daging babi dan mencermati dengan daging sapi atau kambing.
Dari segi warna daging babi memang agak pucat dari pada daging sapi. Mirip dengan daging ayam, namun perbedaan ini terkadang gak bisa dijadikan pegangan karena kalau sudah dioplose tentu sulit untuk membedakannya.
Aroma daging babi sangat khas, sementara aroma daging kambing agak anyir. Dari segi aroma kalau sudah dimasak akan terlihat sekali bau nya gurih-gurih krenyes-krenyes, dulu waktu masih sekolah menengah pertama pernah mencoba karena belum tahu masih awam. Aroma ini bisa dijadikan senjata untuk membedakan apakah ini daging babi atau bukan walaupun sudah oplosan.
Pokoknya kita harus kudu waspada jangan asal sembarangan jajan dipinggir jalan yang belum jelas seluk beluk penjualnya. Perilaku kita akan menggambarkan seberapa besar kita menaruh perhatian terhadap aspek kehalalan terhadap makanan yang kita konsumsi.
wah, gak kepikiran juga e.. moga2 saya belum pernah ngilangin darah rendah pakek sate oplosan..
BalasHapusqirain itu warung punya mbak murni e..
qqq... :)