02 November 2009

Saudariku ; Engkaukah Tulip Indah di Taman Itu?



Bunga tulip itu melalui malam hari dengan kekhusyu’an. Tidak menguncup setelah mekarnya meski diterpa angin dinginnya malam. Tulip itu telah mekar bukan hanya sejak hari kemarin. Dan akan senantiasa indah di kala malam hari. Siapa yang tidak tertegun melihat keelokan sekuntum tulip yang tumbuh subur, mekar, dan basah oleh embun pagi, bahkan ta’kan layu oleh tatapan sinar mentari? Serasa segar dan meneduhkan pandangan mata. Semua hati ingin memilikinya, lalu menanamnya di taman sendiri. Namun kemanakah ia harus dicari?

Seorang perempuan disisi seorang suami laksana tulip ditaman. Suamilah yang akan menikmati keelokannya dan hanya untuk suami tulip itu tampil menggoda. Sebab suami adalah pemilik yang merawat dan yang memeliharanya. Namun wanita mana yang elok seelok tulip yang mekar di taman yang mekar untuk suaminya?

Dikutip dari : Abu Umar Ammar al-Ghoyami dalam majalah Al-Mawadah, dengan sedikit perubahan.

3 komentar:

  1. Agak maksa juga dari mawar diganti tulip

    semoga mampu memperindah taman hati
    entah mawar, tulip, anggrek atau melati
    siapapun dirinya!

    BalasHapus
  2. Amien..amien.. yah khan menyesuaikan dengan subjek permasalahan gitu, mungkin untuk kata ganti yang tepat adalah tulip.. hehe :))

    BalasHapus

Untuk Komentar Pilih: Name/URL